KULINER LOMBOK - Bumbu Pedas adalah salah satu ciri khas kuliner di Pulau Lombok. Salah satu di antara kuliner khas yang terkenal dan bikin banyak orang ingin mencicipinya adalah nasi balap puyung, sebuah sajian yang terdiri atas nasi putih, suwir ayam bumbu pedas, suwir ayam kering, plus kacang dan kedelai goreng. Sebuah hidangan kuliner yang simple, terlihat begitu sederhana, namun dengan cita rasa luar biasa.
Bagaimana asal muasal masakan ala suku Sasak ini bisa mendapatkan namanya yang tenar sekarang ini?
|
Label Khas Nasi Balap Puyung Lombok (c) disgiovery.com |
Nasi Balap : Sebuah Nasi dengan lauk berupa ayam suwir dan kacang kedelai. Ada banyak versi dan referensi mengapa kuliner Lombok yang satu ini disebut nasi balap, diantaranya menurut beberapa tokoh masyarakat adalah karena pada mulanya nasi ini dulu dijual keliling menggunakan sepeda, dimana sang pembeli kadang-kadang harus mengejar si penjual yang doyan ngebut dengan sepedanya ketika berjualan.
Puyung : Nama desa di Lombok Tengah, sebuah desa asal sang pencetus masakan khas ini
Inaq : Dibaca ina’ atau ibu dalam bahasa Sasak
Esun : Nama seorang ibu dari daerah Puyung yang menjadi pelopor masakan nasi balap sejak 1970an.
Rumah makan penyedia nasi Balap Puyung yang asli terletak di dusun Lingkuq Daye, Desa Puyung Kabupaten Lombok Tengah (berada di jalur besar jalanan Kediri menuju Praya), bangunan warung nasi balap Inaq Esun agak menyempil dalam sebuah gang kecil, kurang lebih 150 meter dari jalan besar. Suasana di dalam warung akan terasa sedikit panas dan agak pengap karena bangunannya yang kurang luas, namun tidak mengurangi semangat para pengunjung dan wisatawan untuk mencicipi menu kuliner khas bin wajib ini.
|
Plank Warung, Pintu Gerbang dan Gang Masuk menuju Warung Nasi Balap Puyung (c) disgiovery.com |
|
Nasi Balap Puyung inaq Esun yang menggugah selera(c) disgiovery.com |
|
Suasana di dalam warung (c) disgiovery.com |
|
Para pelanggan sedang menikmati nasi balap puyung (c) disgiovery.com |
|
Nasi Balap Puyung Inaq Esun (c) disgiovery.com |
Harga nasi balap puyung mulai dari Rp. 10.000, cukup sebanding dengan kelezatan yang anda rasakan ketika mencicipinya. Ada pedas yang khas, unik dan terasa gurih dalam tiap suap yang anda kunyah, ada kerenyahan dan kelembutan yang terkandung di dalamnya, ada harum aroma rempah yang menyeruak dan semakin menggugah dalam setiap kunyahannya. Ada semacam "sihir" yang membuat anda ketagihan untuk terus menghabiskan setiap butir nasi di piring berlapiskan daun pisang ini. Seorang yang bukan penyuka pedas-pun akan sanggup menghabiskan satu piring nasi lezat ini hingga daun pisangnya terasa licin. Tak peduli apapun jadinya perutnya nanti.
Maka, sangat layak jika nasi balap puyung Inaq Esun ini menjadi salah satu pilihan kuliner favorit anda selama berlibur di pulau Lombok.
Sumber Gambar : disgiovery.com