Asal-Usul Rumah Adat Sasak Yang Perlu Kamu Tahu
rumah Adat Suku Sasak via http://lombokclick.com |
Kamu pasti setuju,
rumah Adat Suku Sasak memang unik. Suku
Sasak ini adalah suku asli dan suku mayoritas yang terdapat di Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Suku Sasak memiliki sistem budaya yang bisa kamu ketahui di
kitab Nagara Kartha Gama karangan Empu Nala dari Majapahit. Kitab itulah yang
merekam mengenai sistem budaya Suku Sasak.
Kamu bisa melihat dari kitab tersebut bahwa
sejak dulu sistem budaya Suku Sasak sudah mapan, suku ini memiliki kemampuan ntuk
menjaga dan melestarikan tradisi yang dimilikinya. Kamu bisa melihat bukti
kebudayaan Sasak yang masih lestari sampai sekarang yaitu dari bentuk bangunan
rumah adatnya.
Kamu pasti paham, bahwa
rumah itu bukan sekedar bangunan. Rumah merupakan tempat keluarga berlindung
baik secara fisik atau jasmani maupun rohani atau spritual. Sehingga, kalau
kamu teliti setiap rumah tradisional atau adat, kamu akan menemukan rumah bukan
hanya sebuah bangunan. Akan tetapi, dibangun dengan nilai estetika dan budaya
lokal masyarakat masing-masing. Itu juga yang akan kamu temukan di rumah adat
Suku Sasak.
Rumah Suku Sasak bukan hanya sebagai tempat tinggal,
namun juga sebagai tempat penyelengaraan ritual adat dan ritual keagamaan.
Dilihat dari bagunan
rumah adat suku Sasak kamu pasti melihat kesederhanaannya dan unik, namun
syarat akan makna. Atap rumahnya terbuat dari jerami dan diding terbuat dari
anyaman bambu yang disebut bedek. Yang paling unik adalah tanahnya yang menjadi
lantai. Tanah ini adalah campuran tanah liat dan kotoran kerbau yang akan
membuat lantai tanah mengeras seperti semen. Keunikan lantai ini diwarisi oleh
nenek moyang Suku Sasak.
Kerennya rumah adat
suku sasak ini kamu tidak akan menemukan
paku. Padahal, seperti yang kamu tahu paku besi adalah material penting untuk
membuat sebuah rumah. Rumah adat Suku Sasak ini seluruh bahannya menggunakan
kayu dan bambu, untuk menyambng bagian-bagian kayu pondasi menggunakan paku
yang terbuat dari bambu.
Makna yang terkandung
dari rumah adat sasak sangat dalam. Bahwa rumah berada dalam dimensi sakral
atau suci dan profan atau duniawi secara bersamaan. Artinya, rumah adat sasak
disamping sebagai tempat berlindung dan berkumpul anggota keluarga juga menjadi
tempat pelaksanaan ritual-ritual sakral.
Untuk melestarikan rumah
adat Suku Sasak, para orangtua mengatakan pada anak-anaknya bahwa mereka harus
membangun rumah seperti model yang sudah ada kalau tidak lebih baik keluar dari
kampung tersebut. Memang kalo didengar perintah orangtua tersebut seperti
memaksa, tetapi memaksa untuk kebaikan lebih baik bukan?